Apakah kalian sering mendengar “double yolk”?
Sebenarnya apa sih penyebab terjadinya dua kening telur yang berada dalam satu cangkang? Apakah hal ini normal atau menunjukkan suatu kelainan?
Apakah double yolk aman untuk dikonsumsi?
Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut, karena kita tentunya sering sekali menemukan fenomena tersebut di telur yang berukuran besar. Kuning telur ganda bukan menjadi hal baru meskipun masih sangat jarang terjadi. Kuning telur ganda merupakan nama lain dari telur double yolk. Penyebab dari fenomena ini adalah proses pelepasan sel telur dari ovarium yang hanya berjarak 3 jam dari sel telur berikutnya. Normalnya, pelepasan sel telur terjadi dengan sel telur berikutnya berjarak 24 jam.
Terlalu cepat waktu jeda antara sel telur menyebabkan ketidak seimbangan hormon sehingga dapat menyebabkan adanya dua sel telur yang dilepaskan secara beriringan dalam saluran reproduksi ayam. Faktor yang memengaruhi ketidak seimbangan hormon ada banyak.
Berikut merupakan faktor-faktor yang menyebabkan kuning telur ganda:
1. Stres
Stres internal yang dialami oleh ayam petelur biasanya terjadi pada saat awal produksi hingga pasca produksi. Hal ini ayam dipaksa untuk meningkatkan berat badan dan pada saat yang bersamaan harus meningkatkan juga persentase produksi dan berat telurnya. Selain stres internal, ayam juga akan mengalami stres eksternal yang disebabkan oleh fluktuasi suhu serta kelembapan dan kadar amonia yang tinggi. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi kandang yang tidak terawat dengan baik dan benar.
2. Kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan pada ayam petelur bisa menimbulkan dampak yang kurang baik pada saat stimulasi cahaya. Pada awal produksi, penambahan berat badan memiliki hubungan dengan program pencahayaan sehingga level esterogen dalam tubuh lebih tinggi. Leh sebab itu Hormon esterogen akan menciptakan efisiensi dalam memanfaatkan energi di dalam pakan dan jika berlebihan akan menjadi lemak. Ayam yang mengalami kegemukan akan sulit membentuk sel telur secara berlebihan pada ovariumnya. Sel-sel telur besar dan matang akan terlepas dari ovarium secara tidak beraturan. Jadi, Jika jarak pelepasan sel telur satu dengan yang lain hanya tiga jam, ayam ini akan menghasilkan double yolk.
3. Kelebihan jumlah pakan pada awal produksi
Saat awal produksi, ayam yang mendapatkan kelebihan pakan akan dapat mengalami pelepasan sel telur dari ovarium yang tidak beraturan dan berlebihan.
Terjadinya kasus fenomena double yolk sebenarnya tidak terlalu berefek negatif terhadap produktivitas ayam. Namun jika tingkat kejadian kuning telur ganda ini cukup tinggi (4% bahkan lebih), maka batasi konsumsi ayam secara perlahan, kira-kira 5-10% di bawah kemampuan makannya (Prasetyanto, 2014). Hal ini karena ukuran telur yang ekstra besar pada telur double yolk bisa meregangkan dan melemahkan otot kloaka, sehingga akan memperbesar kemungkinan terjadinya prolapsus (keluarnya saluran telur dari rongga badan melalui kloaka pada waktu bertelur). Dan prolapsus sendiri bisa memicu kanibalisme hingga dapat kematian ayam.
Tentunya telur double yolk aman dikonsumsi masyarakat, dengan catatan dihasilkan oleh induk unggas yang sehat dan disimpan dalam tempat bersih, sehingga meminimalisir telur terpapar mikroba patogen serta telur dimasak secara matang.
Penulis: Rizky Amanah (Peternakan 2018)