Mungkin tidak banyak yang tahu kalau musik ternyata dapat meningkatkan produktivitas pada sapi perah khususnya pada susu yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produksi sapi perah yaitu faktor internal (dari dalam) sebesar 30% dan faktor eksternal (dari luar) sebesar 70%. Dengan kata lain, faktor lingkunganlah yang paling berpengaruh dalam produktivitas pada sapi perah.
Sapi perah umumnya cenderung mengalami stres. Terjadinya stres pada sapi perah bisa dikarenakan adanya gangguan yang berada di sekitar sapi tersebut sehingga mengganggu kenyamanan sapi seperti gangguan dari hewan lain, pemerahan terlalu awal, rasa sakit sewaktu akan diperah, dan iritasi pada puting susu sapi. Hal lain yang dapat mengganggu kenyamanan sapi bisa karena suhu lingkungan yang tidak menentu, kelembapan kandang, sinar matahari, udara, air, ataupun tanah.
Gangguan tersebut akan mengganggu hormon laktasi, yang mana akan terjadi pelepasan hormon adrenalin dan kelenjar pituitary melalui stimulasi terhadap hypothalamus. Kemudian, hormon adrenalin tersebut akan menyebar ke dalam aliran darah menuju ambing. Hormon adrenalin itu sendiri akan membuat jantung berdetak lebih cepat dan aliran darah meningkat serta otot ambing akan menegang sehingga susu yang dihasilkan pun menjadi sedikit.
Seorang peneliti dari University of Leicester, Leanne. Melakukan analisis bahwa ternyata musik bisa mengurangi stres pada sapi perah. Sapi yang diperdengarkan musik akan lebih merasa tenang dan nyaman. Kenyamanan yang diterima oleh sapi ini akan berdampak pada hormon yang akan mengeluarkan air susu menjadi lebih banyak. Hormon Oxyitocin akan lebih banyak keluar saat sapi merasa nyaman saat pemerahan berlangsung dan sapi akan mengeluarkan air susunya dengan mudah. Penelitian ini juga membuktikan bahwa dengan mendengarkan musik pada sapi perah akan meningkatkan produksi susu sapi sebanyak 3% bila dibandingkan dengan sapi yang tidak diperdengarkan musik.
Namun, tidak semua musik dapat diterima oleh sapi perah itu sendiri. Sapi perah cenderung lebih menyukai alunan musik yang santai, lembut serta menenangkan karna dapat membuat sapi menjadi lebih tenang, seperti musik klasik dan musik tradisional. Musik yang menenangkan akan membuat tubuh sapi menjadi rileks, dan dapat menurunkan denyut jantung pada sapi. Hal ini disebabkan oleh adanya hormon kortisol atau biasa disebut dengan hormon stres. Ketika merasa tenang maka produksi hormon tersebut akan rendah, begitu pun sebaliknya.
Jauh berbeda saat sapi diperdengarkan musik jazz, musik jazz yang diperdengarkan membuat sapi merasa terganggu sehingga sapi menjadi kurang nyaman. Karakter dari musik jazz cenderung berontak sekalipun dibawakan dengan lembut, sehingga kurang nyaman untuk didengar dan membuat sapi stres. Hal ini diduga musik jazz memiliki harmoni yang rumit, memiliki tonalitas yang luas dan sering terjadi modulasi sehingga sapi yang diperdengarkan jenis musik ini akan merasa tidak nyaman, dan akan mempengaruhi pelepasan hormon yang berakibat pada produksi susu sedikit.
Wah walaupun musik dapat meningkatkan produksi susu pada sapi perah, ternyata ada beberapa musik yang malah akan membuat sapi merasa terganggu dan membuat produksi susunya menjadi sedikit yaa. namun, perlu usaha yang konsisten juga ya saat menggunakan musik untuk meningkatkan produksi susu. Semoga artikel kali ini dapat menambah ilmu dan membuka wawasan seputar dunia peternakan yaa!!!
Penulis: Asri Umniya (Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak 2019)
Sumber : Mutiasari D. N., T. Akhdiat, H. Permana, N. Widjaja. 2018. Pengaruh Musik terhadap Peforma Sapi Perah FH Laktasi. Sains Peternakan Vol. 16 (1), Maret 2018 : 30-33. pISSN 1693-8828 eISSN 2548-9321. Universitas Bandung Raya. Bandung.