Revolusi industri 4.0 memaksa manusia untuk berkembang khususnya dalam segi teknologi. RI-4.0 memiliki banyak dampak terhadap semua aspek pembangunan, tidak terkecuali dalam sector peternakan. Dikutip dari Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2019 yang menyatakan bahwa, Para ahli meyakini era ini merupakana era dari RI-4.0 yang menerapkan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya, dimana hal tersebut merupakan hal vital yang dibutuhkan oleh para pelaku industri demi efisiensi waktu, tenaga kerja, dan biaya. Penerapan RI-4.0 di pabrik-pabrik saat ini juga dikenal dengan istilah smart factory, di sektor pertanian dikenal dengan smart farming dan smart agriculture. Konsep Revolusi Industri 4.0 mempengaruhi sektor pertanian dan memberikan perubahan signifikan dalam sistem produksi peternakan untuk kinerja yang lebih efisien di masa mendatang.
Kewajiban yang menjadi perhatian di era RI-4.0 sebagai adaptasi dan transformasi bagi peternak terutma peternak rakyat untuk mampu bertahan di era bisnis digital, seperti informasi infrastruktur dan teknologi berbasis jaringan internet,klasterisasi wilayah untuk pembagian pembibitan, penggemukan, pemotongan, atau penghasil susu, jejaring bisnins lewat sistem aplikasi. Hal tersebut akan meningkatkan dan efisiensi dalam transportasi, logistik, komunikasi, serta produksi lewat jejaring.
Lalu Apa inovasi Industri Sektor Peternakan Di Indonesia ?
Dalam industri peternakan ada 3 aspek yang sangat berpengaruh terhadap maju atau mundurnya suatu usaha peternakan, yaitu pakan, manajemen, dan bibit. Inovasi untuk menghadapi perubahan dan tantangan di era Industri 4.0 sangat dibutuhkan. Pemanfaatan tekologi informasi (IT) terus dipacu untuk kemajuan pembanguan sektor peternakan. Di era modern dunia peternakan akan berisnggungan dengan mesin pertanian modern, programmer, dan system jaringan. beberapa inovasi digitalisasi dalam usaha peternakan antara lain : recording ternak yang menggunakan program aplikasi IT, mesin pemerah susu otomatis, mesin pakan otomatis, penerapan digital marketing, dan sebagainya.
Dikutip dari prosiding Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2019, Konsep ideal pertanian perdesaan dan pertanian 4.0 yang lebih dikenal dengan istilah smart farming, yaitu konsep manajemen pertanian menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian. Petani di abad ke-21 memiliki akses ke GPS, pemindaian tanah, manajemen data, dan teknologi Internet of Things (IoT). Dengan mengukur variasi dalam lahan secara tepat dan mengadaptasi strategi yang sesuai, petani dapat sangat meningkatkan efektivitas pestisida dan pupuk, dan menggunakannya secara lebih selektif. Demikian pula dengan menggunakan teknik smart farming, peternak dapat memantau dengan lebih baik kebutuhan masing-masing hewan dan menyesuaikan gizi mereka, sehingga mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan ternak (FAO 2017b). Smart farming memiliki potensi nyata untuk menghasilkan produksi pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan. Jika digunakan dengan pendekatan yang tepat, salah satunya efisiensi sumber daya.
Pengembangan teknologi industri sektor peternakan di Indonesia harus terus dilakukan untuk kemajuan dan peningkatan pembangunan industri peternakan
Penulis: Yustia Ekasari (Peternakan 2018)